ANACARDIACEAE
Family Anacardiaceae merupakan tumbuhan yang
memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Daun tunggalatau mejemuk, tersebar.
Bunga mejemuk; biseksual atau uniseksual; pentamer; stamen 5-10, seringterdapat
staminodium; terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen; ovarium superum atau
semiinferumdengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah
tunggal; drupa. Contoh : Mangiferaindica. Habitus perdu atau pohon, buah
tunggal berupa drupa, bunga majemuk bisa biseksual ataupununiseksual.
Tanaman
berkayu dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau menyirip ganjil. Daun
penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1atau 2. Bunga beraturan atau sedikit tidak
beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang berkelamin campuran; dalam malai.
Daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu. Daun mahkota 4-5, berdaun lepas,
atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5, jarang lebih, kerapkali mereduksi
menjadi staminodia. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1-10,
kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-kadang bertangkai pendek;
kadang-kadang beberapa bakal buah lepas per ruang 1. Buah batu.
JAMBU METE (Anacardium occidentale L)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale L
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale L
Morfologi:
AkarTanaman
jambu mente memiliki aakar tunggang dan akar serabut. akar tunggang menembus
tanah menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih sedangkan akar-akar
serabut tumbuh menyebar dalam tanah secara horizontal
Batang
tanaman jambu mente merupakan batang sejati, berkayu dan keras. batang tanaman
bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat membentuk mahkota yang
tinggi dan indah. Batang jamu mente bisa mencapai hingga 7-10 m
Daun jambu
mente merupakan daun tunggal. Daun jambu mente tumbuh pada cabang dan ranting secara
berselang seling dan juga merupakan tempat berlangsungnya proses asimilasi,
daun jambu mente berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat hingga
merucing di ujungnya.
Bungatanaman
jambu mente tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk sehingga
buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan tanaman jambu mente
dapat terjadi sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan itupun tergantung
pada iklim. Bunga jambu mente memiliki bentuk yang beragam, misalnya berbentuk
piramida dan kerucut.
Buah jambu mente terdiri dari dua bagian, yaitu buah sejati
dan buah semu.
Iklim
Iklim
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dengan
demikian iklim dalam kondisi optimum selama periode pertumbuhan akan memberikan
dampak yang baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Adisarwanto
(2003), faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap tanaman jambu mente
adalah suhu, cahaya,dan curah hujan.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jambu
mente berkisar antara 15-250C. dan suhu maksimum 35 0C, namun tanaman ini akan
tumbuh baik dan produktif bila di tanam pada suhu 27 0C. Curah hujan untuk
budidaya tanaman jambu mente adalah pada daerah yang mempunyai jumlah curah
hujan antara 1000-2000 mm/th dengan 4-6 bulan kering. Pembungaan tanaman lebih
dipengaruhi oleh musim dari pada panjang hari. di kawasan yang hanya mengalami
satu kali musim kemarau, pembungaan hanya terjadi satu kali yaitu pada awal
musim kemarau.
Manfaat:
Kayunya dapat dijadikan bahan bangunan,
peralatan rumah tangga, dan kerajinan tangan.
Kulit kayunya digunakan pada
industri batik atau untuk bahan penyamak. Daun muda bisa
dimakan sebagai lalap (mentah atau
dikukus terlebih dahulu). Buah semu rasanya sepat bisa dimakan sebagai rujak,
dibuat minuman, anggur atau selai. Jika sudah diolah harga biji jambu monyet
cukup mahal, dikenal dengan nama kacang mete. Kulit bijinya mengandung
cashewnut shell liquid (CNSL). Jika cairan tersebut mengenai mulut dapat
menimbulkan peradangan. Setelah diolah, CNSL dapat digunakan untuk bahan
pelumas, insektisida, pernis, plastik, dan lain-lain
Daerah Asal dan
Persebarannya:
Jambu
mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara.
Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian
menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya,
Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India merupakan
negara pemasok utama jambu mete dunia. Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara
dengan nama berbeda-beda (di Sumatera Barat: jambu erang/jambu monye, di
Lampung dijuluki gayu, di daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah
dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa,
dan di Sulawesi Utara disebut buah yaki.
MANGGA (Mangifera indica L.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Akar
Akar
tanaman mangga terdiri dari akar tunggang dan akar cabang. Akar tunggang
berukuran sangat panjang, bisa mencapai kedalaman 6 meter. Pemanjangan akar
tunggang pada tanaman mangga akan berhenti apabila akar tersebut telah mencapai
permukaan air tanah, dan selanjutnya akan membentuk akar cabang di dalam tanah.
Semakin kedalam, jumlah akar cabang yang terbentuk semakin sedikit. Tanaman
mangga akan membentuk akar cabang paling banyak pada kedalaman 30-60 cm di
bawah permukaan tanah.
Batang
Batang tumbuh tegak dengan percabangan dan ranting banyak. Cabang dan rangting ditumbuhi daun lebat dengan tajuk berbentuk kubah, oval, atau memanjang. Kulit batang pohon mangga tebal dan kasar, banyak celah-celah kecil dan bersisik bekas tangkai daun. Warna kulit batang biasanya cokelat tua hingga abu-abu kehitaman. Tanaman yang berasal dari biji biasanya tumbuh tegak, kuat dan meninggi. Sedangkan tanaman yang berasal dari bibit sambung atau okulasi biasanya berbatang pendek dengan percabangan membentang. Umur tanaman mangga yang berasal dari biji bisa lebih dari 100 tahun, sedangkan tanaman dari bibit okulasi atau sambung biasanya hanya mencapai 80 tahun.DaunTanaman mangga memiliki daun tunggal tanpa anak dan penumpu. Letak dan posisi daun bergantian mengelilingi ranting. Panjang tangkai daun 1,25-12,50 cm. Bagian pangkal tangkai daun membesar, dengan sisi atasnya membentuk alur. Panjang daun 8-40 cm dengan lebar 2-12,5 cm. Tulang daun berjumlah 18-30 buah. Aturan letak daun pada batang (phyllotaxy) biasanya 3/8, tetapi semakin mendekati ujung, letaknya biasanya semakin berdekatan, sehingga tampak seperti dalam lingkaran. Bentuk daun bervariasi, ada yang seperti mata tombok, lonjong, segi empat dengan ujung runcing, dan bulat telur dengan ujung runcing. Tepi daun halus, terkadang sedikit bergelombang. Daun muda berwarna kemerahan, sedangkan daun tua pada permukaan bagian atas berwarna hijau tua dan permukaan bagian bawah hijau muda. Umur daun dapat mencapai satu tahun.
Bunga
Bunga
mangga tumbuh dari tunas ujung, terangkai dalam tandan sebagai bunga majemuk,
rangkaian bunga berbentuk kerucut. Jumlah bunga pada setiap tandan berkisar
antara 1.000-6.000 kuntum, berukuran kecil dengan diameter antara 6-8 mm. Dalam
setiap rangkaian bunga, terdapat bunga jantan dan hermaprodit, dengan jumlah
bunga jantan lebih banyak. Diperkirakan dalam satu tandan hanya terdapat
1,25-77,9% bunga hermaprodit. Kelopak dan mahkota berjumlah lima lembar.
Panjang daun mahkota dua kali panjang kelopak. Warna bunga kekuningan, warna
bagian tepi mahkota putih. Ketika akan layu, warna mahkota berubah menjadi
kecokelatan hingga kemerahan. Bakal buah tidak bertangkai, pada bagian ujungnya
terdapat kepala putik. Dalam satu bunga hermaprodit, kadang-kadang terdapat
tiga bakal buah.
Syarat Tumbuh:
Iklim
Tanaman mangga
cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering
diperlukan sebelum & sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah,
tanaman mengalami banyak serangan hama & penyakit serta gugur bunga/buah
jika bunga muncul pada saat hujan.Tempat
Ketinggian :Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah dengan
ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih bermutu & jumlahnya lebih
banyak dari pada di dataran tinggi.
Daerah Asal dan persebaran:
Tanaman
mangga berasal dari daerah India, Tanaman mangga pertama kali ditemukan oleh
Alexander Agung di daerah lembah Indus, India. Pada tahun 632-645 SM, Huien
T'Sang menulis tentang tanaman mangga di India. Dari lembah Indus, India,
tanaman mangga kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM, tanaman mangga menyebar ke berbagai
negara melalui para pedagang yang menjelajah ke arah timur hingga ke
Semenanjung Malaka. Pada tahun 1400, tanaman mangga mulai di tanam di daerah
Kepulauan Sulu, dan tahun 1450 tanaman ini menyebar ke daerah Mindanau,
Filipina. Sekitar tahun 1665 tananam yang menghasilkan buah beraroma wangi ini
baru di tanam di Kepulauan Maluku. Dan pada saat itulah tanaman mangga mulai
menyebar ke seluruh Nusantara. Pada tahun 1690, tanaman mangga sudah
dibudidayakan di Inggris, di dalam rumah kaca. Sekitar tahun 1779, bangsa
Spanyol membawa bibit mangga dari Filipina ke Mexico. Pada pertengahan abad
ke-18, orang Portugis mulai menyebarkan tanaman mangga ke daerah Lisabon dan Brazil.
Kemudian pada abad ke-19, bangsa Portugis menyebarkan tanaman mangga dari Goa,
India ke daerah Afrika Timur, yang akhirnya menyebar hingga ke Afrika Barat dan
Kepulauan Canari. Di negara Paman Sam, Amerika Serikat, tanaman mangga pertama
kali dibudidayakan pada tahun 1833, di Florida, dan bibit yang ditanam berasal
dari daerah Mexico. Manfaat:
Buah mangga
yg matang merupakan buah meja yg banyak digemari. Mangga yg muda dapat
diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau
kering.
KEDONDONG (Spondias dulcis Forst)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Spondias
Spesies : Spondias dulcis Forst.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Spondias
Spesies : Spondias dulcis Forst.
Morfologi:
Akar: Tumbuhan ini berakar tunggang dan berwarna
coklat tua (Yustina,2011).
Batang: Tumbuhan ini
mempunyai batang yang berkayu ( lignosus ) yang biasanya keras dan kuat karena
sebagian besar terdiri dari kayu yang terdapat pada pohon dengan bentuk
batangnya yang bulat ( teres ) dan tumbuh tegak, percabangan batangnya yaitu
simpodial dimana batang pokoknya sukar untuk ditemukan karena dalam
perkembangannya kalah cepat dan besar pertumbuhannya dibandingkan dengan
cabangnya, permukaan batang halus dan berwarna putih kehijauan.
Daun: Tumbuhan ini termasuk ke dalam tanaman
berdaun majemuk, bagian yang terlebar yang berada di tengah-tengah
helaian daunnya berbentuk jorong ( ovalis ), pangkal daun runcing ( acutus ),
ujung daun meruncing ( acuminatus ), warna daun hijau dengan panjang daunnya
5-8 cm dan lebar 3- 6 cm, dilihat dari arah tulang-tulang cabang yang besar
pada helaian daun daun kedondong ini termasuk daun yang bertulang menyirip
dengan jumlah anak daun yang gasal ( imparipinnatus ) dan anak daun yang
berpasang-pasangan, tepi daunnya rata ( integer ), tata letak daun tersebar (
folia sparsa ), permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat ( nitidus ).
Bunga: Tumbuhan ini termasuk bunga majemuk (
inflorescentia ), berbentuk malai ( panicula ) dimana ibu tangkainya mengadakan
percabangan monopodial, panjang 24-40 cm, panjang kelopak bunganya ± 5 cm,
jumlah benang sari delapan berwarna kuning, mahkota bunga berjumlah empat
sampai lima, lanset, warna bunganya putih kekuningan. (Yustine, 2012)
Buah:
Berbuah buni (
bacca ) dimana buah ini mempunyai dinding lapisan luar yang tipis atau kaku
seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair serta seringkali
dimakan, berbentuk lonjong, buah sejati tungga yang berdaging, mempunyai
diameter ± 5 cm dan berserat, warna buah hijau kekuningan dengan rata-rata
beratnya ± 0,7-1 kg/buah, biasanya buahnya tumbuh dalam jumlah yang
banyak.(Anonim,2012)
Biji:Bijinya bulat dan berserat kasar, warna biji
putih kekuningan.
Syarat Tumbuh:
Iklim yang
diinginkan adalah :
- Angin yang terlalu kencang karena dapat merusak pohon
- Curah hujan antara 1.000-1.500 mm/tahun.
- Tanaman kedondong memerlukan banyak cahaya;
- Suhu sekitar 30°C sangat baik untuk tanaman kedondong.
- Kelembaban udara sekitar 14%.
Media Tanam
Yang Baik
- PH (derajat keasaman) tanah yang baik adalah antara 5,5-6,2. Jika tanah terlalu asam maka untuk menaikkan pH perlu dilakukan pengapuran.
- Tanaman kedondong tidak suka pada genangan air. Akan tetapi pohon ini juga toleran terhadap kekeringan, dalam keadaan stress daunnya akan rontok untuk sementara saja. Sistem pengairan yang baik akan menunjang pertumbuhan kedondong sehingga produksinya melimpah. Permukaan air tanah yang dapat dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara 50-200 cm.
- Kemiringan tanam pada tanaman kedondong paling baik ditanam pada daerah yang datar dengan kelerengan antara 0-10°.
Ketinggian
Tempat TanamTempat yang baik untuk tanaman kedondong adalah dataran rendah yang
kering sampai ketinggian 700 M dpl.
Daerah Asal dan
persebaran:
Kedondong
merupakan tanaman buah berupa pohon yang dalam bahasa inggris disebut
ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Sedang di Asia Tenggara disebut
: kedondong (Indonesia & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah
(Kamboja), kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c (Vietnam).
Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini telah
tersebar ke seluruh daerah tropik.
Manfaat:
Dikenal di berbagai pelosok dunia berbagai manfaat obat dari buah,
daun, dan kulit batangnya, dan dari beberapa negara dilaporkan adanya
pengobatan borok, kulit perih, dan luka bakar. Tiap 100 gram bagian buah yang
dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram
lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85 – 3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan
sumber vitamin C dan besi; buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%
(BPPT,2011).